Mereka memilih sebuah teatrikal sebagai pembuka gelaran konser tunggal yang dihelat di Goethe Haus, Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (1/8) malam.
Dengan tata cahaya temaram, tampak seorang pria yang berdandan seperti bapak tua berbusana jas memasang sebuah piringan hitam di gramofon tua miliknya. Sedetik kemudian, alunan musik Debu-debu Beterbangan terdengar menyapa penonton yang hadir.
Sepanjang konser berjalan, suguhan teaterikal terus menemani penampilan punggawa Pandai Besi dari sisi panggung. Seolah olah sang bapak tua sedang dihibur oleh lagu-lagu Pandai Besi dari putaran piringan hitam tersebut. Sesekali si bapak meneguk minuman yang ada di dekatnya sambil berekspresi bahagia.
Aktor itu memang dipilih untuk mewakili setiap lagu yang dinyanyikan Pandai Besi. Semisal lagu Desember. Setelah derasnya hujan, pria tersebut tampak bahagia seolah akan bertemu pelangi di kala rintik hujan mulai reda. Sebagaimana penggalan dari lirik lagu tersebut, "aku selalu suka sehabis hujan di bulan Desember."
Baca Juga:
NOAH Rayakan Ulang Tahun Pertama Dengan 'Sahabat NOAH'
Heboh, Ratusan Dancer Ikuti Audisi Agnes Monica di Los Angeles
Malunya, Musisi Ini Typo di Twitter dan Dikoreksi Anak Kecil
(kpl/aha/rea/faj)
Sumber: KapanLagi.com http://musik.kapanlagi.com/berita/aksi-teaterikal-temani-konser-pandai-besi-82da95.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar