"Dangdut siapa aja boleh menyanyikan, gak bisa dilarang. Tapi untuk jadi profesional, harus punya tanggung jawab," kata Ikke saat ditemui di konferensi pers KDI 2014, studio 4 MNCTV, Jakarta Timur (27/3).
Pelantun tembang Terlena ini menambahkan bahwa untuk mencari generasi dangdut baru, harus dimulai dari usia dini.
"Karenanya masa pembelajaran harus dilakukan generasi muda sekarang. Dari skill, etika, attitude, perform, edukasi, dan teknis. Belajar gak ada berhentinya," lanjutnya.
Ikke menekankan bahwa dangdut memang sebuah ladang basah yang sangat menjanjikan secara finansial. Namun, seorang yang menekuni dunia dangdut seharusnya bisa bertanggung jawab, tak hanya mencari popularitas.
"Sebaiknya, kalau mencintai lebih jauh, tanggung jawab gak asal aku mau ngetop, aku mau populer dan tidak ada tanggung jawab untuk menyayangi. Ini tempat aku mencurahkan potensi aku," imbuhnya.
Ikke Nurjanah/@Foto: KapanLagi.com®
Meski merupakan ladang basah, namun Ikke berharap semua pedangdut bisa mengenal lebih dalam dan mencinta dangdut. Bagi Ikke hal tersebut sangat perlu untuk menjaga kelestarian dangdut.
"Dangdut memang ladang yang basah. Gampang di dunia komersil, tapi apakah punya tanggung jawab profesikah? Mencintai musik ini harus mengenal lebih dalam, benar-benar paham gimana sejarahnya, mulai dari mana harus tahu persis, benang merah nyambung sama rasa. Kalau kita kerjakan punya rasa itu berbeda. Memiliki, menyayangi dan menjaga," tandasnya. (kpl/ato/faj)
Sumber: KapanLagi.com http://ift.tt/1g7a0vT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar