adfly

Jumat, 31 Januari 2014

Musisi Muda Harus Tiru Profesionalitas Murry Koes Plus

Kapanlagi.com - Drummer grup band legendaris Koes Plus , Murry meninggal dunia pada Sabtu, 1 Februari 2014. Ini merupakan kehilangan besar bagi dunia musik Indonesia karena meninggalnya musisi senior yang telah mewarnai perjalanan industri musik sampai saat ini.

Bens Leo sebagai pengamat musik yang memiliki kedekatan dengan Koes Plus , mengatakan bahwa selayaknya generasi muda musisi Indonesia selalu mengambil pelajaran dari para seniornya. Salah satunya adalah masalah profesionalitas.


"Saya ingat sekali tahun 2003, bikin Jakarta Fair, undang Koes Plus . Saat itu Murry bilang ke saya, gak bisa main karena sakit hernia. Waktu itu emang sedang sakit dan gak mampu main," kata Bens kepada wartawan (1/2).


Namun, saat itu Bens mengatakan bahwa Koes Plus tanpa Murry bukanlah Koes Plus . Karena semenjak Murry masuk, nama Koes Bersaudara berubah menjadi Koes Plus . Akhirnya Murry pun tergiat untuk datang.


Bens Leo/@Foto: KapanLagi.com®Bens Leo/@Foto: KapanLagi.com®


"Dia main dua lagu. Karena dia merasa sudah dikontrak bersama Koes Plus . Profesionalisme harus ditunjukkan, main di depan penggemar. Meski sebenarnya maksain, tapi bisa bikin bangga, karena formasi lengkap," lanjutnya.


"Saat itu Murry hanya main dua lagu karena sakitnya tersebut. Dia pamit, dan sisa 10 lagu dilanjutkan oleh anaknya," imbuh Bens.


Itulah kebanggaan yang dirasakan oleh Bens Leo terhadap Murry dan musisi senior. Berbeda dengan musisi saat ini yang terkesan manja setelah namanya sedikit dikenal.


"Seringkali cuman masuk angin aja, gak dateng. Namun Murry tidak demikian. Dia bisa menghargai penyelenggara dan juga penggemarnya yang menantikan penampilan. Ini patut dicontoh, dimana dalam sebuah pertunjukan besar, tentu penggemar inginkan personil lengkap," tandas Bens .


(kpl/ato/faj)







Sumber: KapanLagi.com http://ift.tt/1bfS842

Tidak ada komentar:

Posting Komentar