Seperti halnya saat mereka menghadapi pembajakan, peran dari Slankers sebagai fans pun begitu berarti. Karena penggemar setia ini tetap membeli karya asli, bukan bajakan.
"Beruntungnya kami masih punya Slankers. Tapi bagaimana nasib yang lain," kata Abdee di Markas Slank , Jl Potlot, Duren Tiga, Jakarta Selatan (2/8).
Abdee pun berbagi pengalaman bahwa pembajakan di Indonesia harus sedemikian wajib ditertibkan. "Kami miris yah. Ini ada cerita, saking nggak ada aturan di Indonesia, teman kami yang datang dari Amerika, di sana dia nggak berani beli bajakan, pas di sini dia minta dicariin CD bajakan. Karena dia tahu kalau dia beli, nggak ada yang nangkep," lanjutnya.
Slank/@Foto: KapanLagi.com®
Para personil Slank pun berharap ini menjadi perhatian pemerintah bersama pihak-pihak terkait. Mereka meminta regulasinya diperbarui.
"Makanya kami mau regulasinya diperbarui. Beruntung tadi ada Pak Gita (Wiryawan) yang tahu tentang musik. Dia pernah sekolah musik. Dia juga seorang produser. Jadi dia juga punya kepentingan yang sama. Yah saya bersyukur, ada Menteri yang mau peduli mencari solusi industri musik dengan permasalahannya," imbuh Bimbim .
"Kami berharap pak Gita jadi leader untuk movement instansi lain agar kita perbaiki masalah industri musik," tandas Bimbim .
Baca Juga:
Malunya, Musisi Ini Typo di Twitter dan Dikoreksi Anak Kecil
Lebih Dekat Dengan James Hetfield, Frontman Metallica
Rumah Mewah Para Rockstar, Sekaya Apa Sih?
Slank Minta Menteri Perdagangan Kolaborasi di Konser Ultah 30 Tahun
Heboh, Ratusan Dancer Ikuti Audisi Agnes Monica di Los Angeles
(kpl/ato/faj)
Sumber: KapanLagi.com http://musik.kapanlagi.com/berita/marak-pembajakan-slank-berterimakasih-kepada-slankers-6c9d93.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar