"Jika dilihat dari efek psikologi dapat terjadi seperti ini, mengalami tekanan berulang-ulang," katanya. Lebih lanjut, hal ini dapat terjadi bila seseorang tidak kuat menahan beban dari persoalan yang ada. Apalagi bila tak menemui jalan keluar.
"Jadi ada suatu beban yang harus diselesaikan. Untuk kesana lagi bisa terjadi. Apalagi jika di keluarga dia jadi tulang punggung," jelasnya.
Lita Gading
Lihat Juga:
JKT48 Bicara Soal Rilis Lagu Sendiri
Gaya Casual Rihanna di Chanel Fashion Show - Mirip Jubah Mandi
Penampilan BCL dan Intan Ayu di AMI Awards - Kompak
Selena Gomez Wardrobe Malfunction - Rok Tersingkap
Gaya Cantik Shandy Aulia Dalam Gaun Putih
[Must See] Pagelaran Musikal Drama Timun Mas Dalam Kemasan Modern
Lita pun memberi contoh tentang tugas sebagai tulang punggung keluarga. "Jadi mungkin dengan pekerjaan yang sekarang namun tak bagus dalam hal salary. Itu jadi tekanan. Kemudian kirim uang tapi gak sesuai dengan harapan orangtua di kampungnya. Sehingga bisa jadi tekanan menetap. Mungkin juga ada rasa kewajiban untuk menafkahi keluarga tiap bulan. Nah, kalau ini terus terjadi maka ada tuntutan yang harus dipenuhi. Kalau tidak terpenuhi, mungkin ada perasaan malu. Apalagi masih ada anggapan jika orang daerah ke Jakarta, pasti sukses dan punya penghasilan besar," urainya lagi.
Lita menambahkan jalan keluar terbaik dari persoalan demikian, harus melibatkan orangtua Novi. Jika tidak maka kemungkinan depresi yang menetap kian meningkat. "Mesti dari keluarga sendiri. Orangtua harus bilang kalau belum cukup jangan dikirim. Orangtua harus menenangkan. Jangan diberikan beban. Jadi peran aktif harus ada agar nyaman. Kalau tidak maka dianggap suatu kewajiban sehingga bakal masuk ke dalam alam bawah sadar," imbuhnya. (kpl/dis/rth)
Sumber: KapanLagi.com http://www.kapanlagi.com/showbiz/selebriti/lita-gading-kasus-novi-amalia-butuh-keterlibatan-orang-tua-72e153.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar