adfly

Senin, 07 Juli 2014

Dilarang di Malang, Musisi Pun Bereaksi Melawan Ormas

Kapanlagi.com - Pencekalan Ormas terhadap kegiatan musik ngabuburit di Kota Malang mendapat tentangan dari para musisi. Mereka merasa bahwa pelarangan tersebut tidak logis dan dianggap mengada-ada.

Reaksi ini dipicu dari spanduk yang dibentangkan oleh ormas di kawasan Soekarno Hatta, Malang. Setiap bulan Ramadan, kawasan ini di sore hari disulap menjadi tempat jualan takjil. Tak hanya itu, acara musik sebagai penghibur menjelang buka puasa juga diadakan.


Sebuah poster melawan pencekalan ini pun dipasang. Intinya mereka menilai bahwa kegiatan musik selama bulan puasa sudah digelar beberapa kali dan tidak mendapat komplain atau mengusik ketenangan.


Poster Penentangan Musisi Malang Terhadap Aturan Ormas/@MalangSubPopPoster Penentangan Musisi Malang Terhadap Aturan Ormas/@MalangSubPop


Pada Minggu (6/7) kemarin broadcast yang berisikan ajakan untuk menanggapi sikap Ormas yang dinilai sewenang-wenang bermunculan. Mereka pun menggelar rapat di depan Museum Brawijaya yang rencananya akan mengajukan pelarangan ini ke pihak bersangkutan.



Sebelumnya sebuah Ormas yang mengatasnamakan Forum Takmir Se-Malang Raya melakukan aksi langsung pada awal minggu di Soekarno Hatta. Alasan pemberhentian pertunjukan musik tersebut karena dianggap mengganggu kesucian bulan Ramadan dan dinilai tidak menghargai mereka yang berpuasa.



(kpl/faj)







Sumber: KapanLagi.com http://ift.tt/1oAyFjS

2 komentar:

  1. Yang dilakukan Forum Takmir se- Malang sudah benar..acara musik tsb sangat tidak ada kaitannya dengan Ramadhan. Saya aja yg sering lewat situ sangat miris, apa2an ini. Bulan suci dibuat pakai musik hingar bingar begitu. Musisi itu harus kreatif, lihat momennya dan timingnya yg harus tepat. Mengenai tdk ada yang komplain, kebanyakan yg lewat situ hanya tdk ingin ambil pusing saja. Berpikir jernih kalian..

    BalasHapus