Berlatar belakang keinginannya itu, Andre pun menelurkan album solonya yang bertajuk Andre Dinuth. Idealisme seperti apa yang dikeluarkan Andre dalam albumnya tersebut.
''Ya, ini menjadi sisi lain idealisme saya dalam bermusik karena di sini karyanya dalam bentuk instrumentalia semua. Ada 10 lagu di dalamnya,'' jelasnya melalui email, Selasa (1/7).
Di album barunya, Andre menyisipkan sejumlah elemen tradisional seperti alat musik khas Indonesia bagian Timur khususnya Maluku dan Papua bernama Tifa yang dimainkan oleh George Tanasale. Ada juga permainan solo violin dari Didiet 'Violin', sentuhan piano dan synth dari Alvin Lubis dan Irwan Simanjuntak, untuk alto saxophone dari Nicky Manuputty hingga betotan bass Indro Hardjodikoro.
Untuk genre, Andre mengusung beragam. Dia mencampurkan warna pop, rock, progresif, sampai fusion jazz yang semuanya membaur dalam alunan musik instrumentalia.
Dinuth/@Foto: KapanLagi.com®
Tak bisa dipungkiri, jenis musik yang dimainkan Andre terbilang segmented. Tapi dengan adanya digital shop seperti iTunes, musisik 31 tahun ini tidak perlu khawatir untuk masalah penjualan. Untuk itu dirinya menggandeng INSIDE dalam penjualan secara digital.
''Di saat sedang berkurangnya penjualan secara fisik, tentu saja jualan secara digital seperti melalui iTunes menjadi harapan besar bagi para musisi masa kini,'' kata Andre.
Andre sangat berterima kasih dengan distribusi digital yang dilakukan oleh INSIDE ini. Dia berharap penjualan secara digital ini akan lebih menjangkau penikmat musiknya lebih luas.
- Superman Is Dead Lawan Perpres Reklamasi SBY
- Maher Zain: Jakarta Punya Tempat di Hati Saya
- Gagal di Indonesian Idol, Julian Mantap Bersolo Karir
- Agnez Mo, Sang Inovator dan Duta Muda Indonesia
(kpl/hen/faj)
Sumber: KapanLagi.com http://ift.tt/1vvP8qt
Tidak ada komentar:
Posting Komentar