adfly

Rabu, 29 Oktober 2014

Urbanis Apartementus Bikin Para Sutradaranya Puas Maksimal

Kapanlagi.com - Film Urbanis Apartementus tayang perdana pada 17 Oktober 2014 di Beachwalk XXI Bali. Film ini menjadi salah satu dari 60 film yang tayang dalam Balinale International Film Festival 2014. Kursi studio 1 penuh diisi oleh para mahasiswa yang menonton film ini. Usai penayangan film, para sutradara pun meluangkan waktu untuk ngobrol dengan penonton. Mereka bercerita tentang pengalaman dan tantangan dalam film multiplot ini.

Proses syuting film Urbanis Apartementus memakan waktu 20 hari dan proses editing sekitar 8 bulan. Jadi film ini baru saja rampung bulan September 2014. Catra Wardhana, sutradara Night Shift menuturkan soal proses pemilihan ide cerita. “Ide cerita dari dropbox. Tapi tidak semata-mata berbentuk cerita utuh. Pengembangan ceritanya dibuat oleh script writer. Segmen aku awalnya cuma zombie dan satpam. Kemudian ada tambahan pasangan remaja pengguna narkoba,” kata Catra.


Dimas Prasetyo, sutradara @Apartemen1203 mengangkat tema yang ngepop dibanding segmen lainnya. Dimas memberikan efek visual berupa animasi dan sosial media bernama Switter. Segmen ini pun diwarnai dengan animasi interaksi Rindra dan pengikutnya di Switter. “Yang paling sulit di segmen aku adalah sedikitnya dialog. Gimana caranya pesan yang pengen aku tampilkan sampai ke penonton. Seleb twit biasanya pendiam dan aktifnya di sosial media. Makanya aku bikin (Rindra) diem dan main ekspresi aja. Nah di situ tantangannya,” ungkap Rindra.


Indah Harahap bertindak sebagai sutradara sekaligus penulis skenario segmen Perawan Dangdut. Bahkan, Indah turut menciptakan lagu dan goyangan untuk karakter Kartika. Indah mengaku senang menjalani selama proses syuting selama 20 hari. “Yang paling susah dalam segmen aku adalah flash mob. Meskipun itu rame-rame tapi kan itu bagian aku banget, ada dangdutan, gerobak dangdut. Segmen ini paling banyak printilannya dan mesti koordinasi ke semua cabang,” tutur Indah.


Vanny Rantini memilih Sepasang Pintu menjadi segmen garapannya. Pada awalnya segmen ini menceritakan persahabatan Syeril dan Oma Puspa. Setelah proses pembedahan naskah, ceritanya dimulai dari Syeril. Film bukanlah hal yang baru bagi Vanny dan kawan-kawan, tapi inilah film layar lebar pertama yang mereka garap. Urbanis Apartementus memang mewakili realita kehidupan masa kini. “Hal yang sering aku lihat sekarang, mereka sibuk dan nggak peduli dengan orang-orang yang ada di sekitarnya. Sebenarnya kedekatan tidak menjamin kualitas komunikasi,” jelas Vanny.


Urbanis Apartementus adalah film yang sesuai dengan kenyataan. Film ini menggambarkan pola interaksi manusia yang baru. Selain itu, film seolah menyadarkan penontonnya bahwa kepedulian manusia sudah menurun. Padahal manusia kini tinggal semakin berdekatan. Film berdurasi 80 menit ini cukup nikmat sekaligus sarat pesan moral. Tim Lingkar Alumni Indie Movie merasa bangga film mereka dapat tayang di sebuah festival sebesar Balinale. Selepas Balinale, mereka juga sedang mengajukan film ini ke festival film lainnya.


Mau tahu lebih banyak lagi tentang Lingkar Alumni Indie Movie? Kunjungi laindiemovie.com (kpl/tey)







Sumber: KapanLagi.com http://ift.tt/1rAqWkk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar