Paundra , sapaan akrabnya, ternyata lebih menyukai tinggal di Surakarta, setelah menunaikan tugasnya 2,5 tahun sebagai anggota DPRD. Ia mengundurkan diri dari tugasnya sebagai wakil rakyat, lantaran merasa sudah tidak kerasan bergelut di dunia politik.
"Saat itu aku memang nunggu waktunya dan pas saat almarhum Sophan Sophiaan mengundurkan diri," ujar Paundra saat ditemui khusus KapanLagi.com® di Puro Mangkunegaran, Surakarta, Jumat (24/10).
Saat ditemui, lelaki kelahiran 19 April 1979 tersebut, tengah bersiap mengikuti proses perayaan satu suro, yang sudah menjadi tradisi di keluarga. Ia menggunakan busana tradisional Jawa, lengkap dengan kerisnya.
Paundrakarna di Puro Mangkunegaran. (dok. Teddy Kurniawan)
Menggunakan busana adat Jawa, sosok Paundra tampak berbeda. Ia terlihat lebih berwibawa dengan tutur bahasa khas Solo yang halus. Meski demikian, sesekali derai tawanya masih menunjukkan ke-fungky-annya.
"Saat itu, aku jadi anggota dewan termuda lho. Usiaku 35 tahun. Kalau sekarang kan anggota termudanya berusia 22 tahun," terang Paundra sambil menikmati makanan.
Paundra mengaku, saat ini, tengah disibukkan dengan dua perusahaannya yang bergerak di bidang seni. "Aku sekarang punya PT Adicipta Paundrakarna dan Wayang Indonesia Film. Semuanya bergerak di bidang seni. Aku memang ingin jadi seniman yang seutuhnya," beber Paundra. "Satunya mengurus seni tari, satunya lagi mengurus film," imbuh Paundra.
Menurut putra sulung Sukmawati Soekarnoputri tersebut, baru di tahun 2015 mendatang, ia bersama sang bunda, akan membuat sebuah film tentang tokoh berpengaruh di Indonesia. "Aku belum bisa banyak bicara dahulu, baru tahun depan soalnya proyek ini jalan," ujar kakak kandung Menur tersebut.
Pembicaraan Paundra kemudian terhenti. Beberapa orang yang juga menggunakan beskap menghampirinya. Rupanya mereka tengah melaporkan persiapan untuk acara peringatan satu suro. Memang, tidak banyak yang mengetahui, Paundra adalah salah satu keturunan raja Mangkunegaran. Ia adalah anak pertama dari raja Mangkunegaran IX. Karena itu, di saat ada acara Mangkunegaran, ia menjadi salah satu keluarga kerajaan yang sibuk. "Sudah hampir lima tahun tinggal di sini (Puro Mangkunegaran)," ujar Paundra.
Kompleks Puro Mangkunegaran memiliki sejumlah bangunan, dengan luas tanah sekitar 10 hektare. Menariknya, sejak dua tahun terakhir, ia hanya tinggal bersama pengasuhnya di kompleks tersebut. "Dulu sih masih ada kerabat, tapi sekarang sudah meninggal. Awal-awal tinggal di Puro (Mangkunegaran) sempat gimana gitu. Tapi, alhamdulillah sekarang pada akhirnya betah. Apalagi setelah lama enggak muncul di televisi, aku merasa menjadi diriku yang sebenarnya. Enggak ada yang mengenalku lagi kalau sedang berada di luar," ujar Paundra. "Aku sekarang menjadi bagian Kota Solo," imbuhnya singkat.
Tinggal di kawasan seluas 10 hektare memang tidak mudah. Namun, Paundra merasakan ketenangan dalam hidupnya. Sebagai gambaran, di kompleks Puro Mangkunegaran, terdapat dua kawasan. Yakni Keputren dan Keputran. Keputren adalah wilayah ratu yang memiliki tiga wilayah lagi, Kamar Peraci Moyoso, Bale Warni, dan sebuah kamar di atas. Sementara Keputran memiliki wilayah Bale Peni dan kamar atas di sebelah barat dan timur bangunan.
Tinggal di kawasan seluas itu, Paundra mengaku tidak merasa takut. Ia bahkan seringkali bangun di tengah malam, hanya untuk melihat ke langit. "Aku menemukan banyak pelajaran dari sini (Puro Mangkunegaran). Membuat jiwa semakin damai dan selalu berusaha berbuat baik," tutur Paundra.
Undur dari dunia hiburan, Paundra mengaku sudah menjadi bagian dari kota Solo. (dok. Teddy Kurniawan)
Apa Kabar Kalina, Janda Deddy Corbuzier?
Apa Kabar Yohanna X-Factor? Sibuk Offair dan Curhat Operasi Mata
Apa Kabar Mantan Personil Yovie and Nuno, Dudi Oris?
Norman Kamaru Sempat Terngiang Kembali ke Brimob
Norman Kamaru Jual Bubur Keliling Hanya Gosip?
(kpl/ate/dka)
Sumber: KapanLagi.com http://ift.tt/12Edvep
Tidak ada komentar:
Posting Komentar