Film garapan BIC yang berjudul RUMAH KOSONG dijadwalkan tayang di bioskop pada 30 Desember mendatang. Sebagai produser, Firman punya sudut pandang sendiri kenapa film garapannya diluncurkan di penghujung tahun 2014.
"Saya sudah memperhitungkan segala macam faktor. Karena saya pikir, film Indonesia itu harus gagah di negerinya sendiri, tidak takut bersaing dengan film asing. Film Indonesia itu tetap memiliki keunggulan daripada film asing," ungkapnya.
Menurut Firman, keunggulan yang dimiliki film Indonesia, yang pertama, bahasanya bisa langsung dicerna dan tidak perlu melihat teks terjemahan. Selain itu, dari segi ceritanya sudah dekat dengan masyarakat.
"Legenda rumah kosong sudah tidak asing lagi bagi orang Indonesia. Para bintangnya sudah dikenal. Jadi apalagi yang harus dikhawatirkan?" papar Firman Bintang melalui email pada KapanLagi.com®, Jumat (26/12).
Film ini bercerita tentang makna rumah kosong dalam pandangan agama, terutama Islam. Rumah kosong, baru atau lama, jika lebih dari tiga hari ditinggal si empunya, sepatutnya sebelum ditempati kembali, harus dibersihkan dahulu dengan salat dan doa.
Film yang dibintangi oleh Dimas Seto , Angelica Simperler, Maeeva Amin, Marsya Aurelia dan Kama Baskara ini memberi pelajaran bahwa jika orang mengabaikan salat dan doa, akan timbul konsekuensi logis maupun tak logis. Salah satunya adalah dengan kehadiran setan.
"Nah, karena setan diberi kesempatan menggoda manusia oleh Tuhan, sampai kapanpun dan di manapun, maka salat dan doa itulah yang mengamankan manusia dan rumahnya dari gangguan setan," kata Firman.
Agar penonton tidak bosan, sang sutradara, Chiska Doppert mengemasnya sedemikian rupa. Ia sangat yakin bahwa penonton tidak akan ingin beranjak dari tempat duduknya sepanjang film diputar nantinya.
"Karena ketegangan yang saya bangun sejak awal hingga akhir, tak henti-hentinya meneror penonton. Saya berharap gaya ini disukai oleh penonton," pungkas Chiska. (kpl/hen/dew)
Sumber: KapanLagi.com http://ift.tt/1xnhjvp
Tidak ada komentar:
Posting Komentar