"Aku di sini berperan sebagai Mona, simbol anak muda Jakarta yang idealis, memiliki pemikiran terbuka tapi terbentur ambisi orang tua. Aku gambaran anak dari koruptor yang menolak secara batin. Aku anak yang memiliki konflik seperti itu dan mungkin dialami oleh mereka yang anak koruptor," ungkapnya saat ditemui di Press Screening di Auditorium Institute Francis Indonesia, Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (6/4).
Sebenarnya film ini merupakan sebuah hasil remake dari yang lama. Atiqah pun puas dengan hasilnya. Ia sudah melihat versi lama, dan versi yang baru ini menurutnya relevan dengan kehidupan sekarang.
Atiqah Hasiholan ©KapanLagi.com®
"Secara pembawaan dan pikiran, (karakternya) sama kayak aku. Alhamdulillah orang tua aku bukan koruptor," lanjutnya.
Keinginan sutradara memang untuk menunjukkan kondisi Jakarta saat ini lewat sebuah film. Atiqah sendiri punya pesan yang ingin ia sampaikan pada penonton.
"Kita dalam hidup tak usah melihat apa yang tidak kita miliki. Nantinya kita tak pernah menghargai apa yang kita dapatkan," pungkasnya.
Digarap Tanpa Tekanan, 'BULAN DI ATAS KUBURAN' Bakal Seperti Apa?
Rekomendasi 10 Film Indonesia Wajib Tonton di Bulan April
Atiqah Hasiholan Promosi Film Baru Lewat Dramatic Reading
Atiqah Hasiholan Ternyata Contoh Anak Modern Idealis dan Kritis
Tak Cuma Rekan, Tio Pakusadewo Ternyata Guru Untuk Dua Aktor Ini
(kpl/rzm)
Sumber: KapanLagi.com http://ift.tt/1CNVYOj
Tidak ada komentar:
Posting Komentar